Senin, 26 Januari 2015

Cara Komunikasi Orang Tua Berpengaruh bagi Anak

Oleh : Silfi Al Kayyis
            Seperti yang kita ketahui komunikasi merupakan salah satu cara dalam berinteraksi dari individu ke individu, individu ke kelompok, ataupun kelompok ke kelompok. Begitu juga hubungan antara orang tua dan anaknya juga terjadi komunikasi dalam interaksi. Setiap keluarga pasti memiliki cara yang berbeda – beda dalam berkomunikasi.
            Cara orang tua dalam mendidik anak pasti juga berbeda- beda karena cara orang tua berkomunikasi terhadap anaknya juga berbeda- beda. Komunikasi dalam keluarga sangatlah penting dalam membentuk karakter anak, cara berkomunikasi juga akan berpengaruh pada pola pikir dan cara mereka berinteraksi dengan masyarakat luar. Karena berdasarkan fungsi keluarga (fungsi afeksi), anak memiliki kebutuhan dasar yang telah ditanamkan sejak lahir, berupa kasih sayang, rasa cinta orang tua yang melahirkan dan mengasuhnya. Sejak dalam kandungan, anak sudah memiliki kebutuhan dasar untuk diajak berkomunikasi dengan ibu yang mengandungnya, hal ini juga berpengaruh pada masa depan anak tersebut. Ketika usia nol sampai dua tahun, anak juga belajar cara berkomunikasi dari orang tua mereka. Jika orang tua sudah mengajari cara berbicara dengan baik dan memberikan contoh yang baik dalam menyampaikan pendapat, maka secara otomatis anak akan meniru apa yang sudah dijarkan orang tuanya kepadanya.
 Intensitas komunikasi yang cukup dalam keseharian juga dapat menimbulkan hubungan yang erat antara orang tua dan anaknya. Ketika anak melakukan kesalahan, sering kali orang tua langsung memarahi si anak dan menggunakan kata- kata dengan nada atau intonasi tinggi yang disertai penilaian terhadap anak dengan menggunakan kalimat- kalimat buruk, sehingga si anak akan merasa bersalah dan takut. Ada pula orang tua yang selalu membanding- bandingkan anaknya dengan anak yang mereka anggap lebih baik daripada anak mereka sendiri dalam artian orang tua menganggap anaknya tidak mampu menjadi seperti yang diharapkan. Hal ini tentu kurang bagus bagi anak dalam segi psikologis dan akan memberikan dampak kurang baik bagi anak, bisa saja si anak yang dibanding- bandingkan tersebut merasa orang tuanya adalah orang tua yang tidak memahami sifat anak dan dapat menimbulkan perilaku menyimpang bagi anak tersebut.
            Berbeda dengan orang tua yang memperlakukan anak yang bersalah dengan memberikan nasehat dengan baik dan disertai menggunakan kalimat yang tidak menyinggung perasaan anak, dalam artian tidak memarahi anak dengan menghujat si anak, maka si anak dengan sendirinya akan memahami kesalahan yang dilakukannya sehingga tidak menimbulkan perilaku menyimpang bagi anak tersebut.          
            Pada masa modern ini, banyak sekali orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya dan anak juga sudah sibuk dengan sekolahnya, sehingga mengurangi intensitas komunikasi dalam hubungan keluarga. Padahal, intensitas komunikasi yang cukup dan bermutu dapat menimbulkan keharmonisan dalam keluarga. Hal ini dapat memicu timbulnya sikap tak acuh terhadap satu sama lain dalam keluarga. Jika hal ini terjadi, maka akan mengurangi fungsi sosioalisai keluarga serta memberika dampak negative lainnya.

            Kesimpulannya adalah di massa modern ini, komunikasi antara orang tua dengan anaknya juga harus dilaksanakan dengan baik agar tetap terjaga keluarga yang harmonis dan saling peduli satu sama lain, orang tua juga harus mengajarkan hal yang baik agar si anak menjadi pribadi yang baik. Ibarat pepatah “buah itu jatuhnya tidak jauh dari pohonnya” jadi, si anak adalah cerminan perilaku orang tuanya dan cara orang tua berkomunikasi terhadap anak akan berpengaruh bagi masa depan anak. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar