Senin, 26 Januari 2015

Resensi Buku Who Was King Tut


Raja Muda Tutankhamun
Buku               : Siapakah King Tut?                    
Oleh                : Roberta Edwards
 ISBN              : 9789797597603
Rilis                 : 2007
Halaman          : 107
Penerbit           : Grasindo
Bahasa             : Indonesia


Buku yang berjudul Siapakah King Tut? ini menceritakan tentang siapa dibalik sosok firaun Tutankhamun, yang mungkin tak dikenal banyak orang. Buki ini juga menginformasikan kepada kita bahwa ternyata hanya mumi King Tut-lah yang bisa bertahan hingga berusia tiga ribu tahun, memecahkan usia mumi-mumi lain, yang sudah terbongkar dan hilang hartanya diambil kawanan pencuri. Ya... King Tut adalah seorang raja yang unik. Ia merupakan raja termuda yang pernah diangkat menjadi firaun. Ia bukanlah seorang raja yang berpengaruh ataupun yang berkuasa. Ia meninggal diusia yang masih sangat muda, delapan belas tahun. Sebab kematiannnya masih misterius, para sejarahwan menduganya ia mati karena dibunuh. Tut lahir sekitar tahun 1343 SM di Mesir Kuno. Tak seorang pun tahu hari yang tepat ketika ia lahir. Orang tuanya pun tak diketahui dengan pasti. Kemungkinan ayahnya adalah Firaun Amenhotep IV yang memiliki banyak istri. Saat Tut berusia sepuluh tahun, ia sudah siap dinikahkan, Istrinya adalah salah satu putri firaun, namanya Ankhesenamun. Setelah ayah Tut meninggal, ia menjadi raja dengan menggunakan mahkota Firaun yang tertinggi. Seperti Firaun pada umunya, ia memakai janggut palsu yang diletakkan didagunya. Ia membawa sebuah tongkat dan sebuah cambuk. Semua itu merupakan simbol kekuatannnya, namun ia tetaplah seorang anak kecil.
            Diantara semua Firaun yang memimpin Mesir, ayah Tut merupakan Firaun yang paling aneh. Bentuk kepala Amenhotep panjang dan sempit, pinggulnya sangat besaruntuk ukuran seorang laki-laki. Ia menikahi ratu yang sangat cantik, Nefertiti. Amenhotep juga memutuskan untuk mengubah agama, dengan melenyapkan semua dewa-dewi dan memutuskan bahwa hanya ada satu dewa yaitu Aten-Ra, dewa matahari yang tak muncul sebagai sosok manusia. Keluarga kerajaan juga pindah dari kota Thebe ke sebuah ibu kota baru yang dibangun, yaitu Amarna. Kota ini tempat Tut menghabiskan masa kecilnya. Ia tumbuh sambil mempelajari kepercayaan baru. Kota Amarna beranjak delapan mil disisi lain dari sungai Nil. Lagi-lagi Amenhotep melakukan sesuatu yang beda.Biasanya daratan bagian barat sungai adalah tempat pemakaman, namun Amenhotep memutuskan untuk membangun pemakaman disebelah timur sungai.Ia juga mengubah gaya lukisan, yang awalnya penuh dengan aturan yang mengikat, ia memutuskan untuk menggambarkan lukisan apa adanya.Namun semua perubahan itu berlangsung tak lama. Semuanya berhenti setelah kematian Amenhotep dan kebiasaan lama pun kembali. Masa itu merupakan masa yang membingungkan bagi masyarakat Mesir.Tut terlahir sebagai seorang putra raja, yang hidupnya penuh dengan kenikmatan. Ia juga menjadi raja muda.Sebenarnya hanya namanya saja, Kekuasaan yang sesungguhnya berada pada menteri ketua dan salah satu jenderal. Ia tak menyangka akan mati muda, namun ia telah merencanakan makamnya benar-benar rahasia dan tersembunyi,yang kemudian misterinya dapat terpecahkan oleh Hortwart Carter pada tahun 1922.
Semua hal yang diungkap dalam buku ini memang sangat menarik, didalamnya juga terdapat beberapa ilustrasi gambar sehingga memudahkan pembaca memahami isi buku ini. Namun sayangnya beberapa kalimat terjemahan dalam buku ini belum disusun secara baik dan benar, sehingga terdapat beberapa kata yang sedikit sulit untuk dipahami.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar